Ads

Mengenai Be Your Self [=omongkosong]

 “I just want to be myself..” Kalimat yang sangat klise, bukan? Banyak orang bahkan menaruh kalimat-kalimat variasi dengan arti yang senada pada profile Facebook atau Twitter. Seolah-olah itu adalah sebuah informasi yang sangat teramat penting sehingga semua orang harus tahu.
Banyak pria yang bertanya pada saya bagaimana memperbaiki dan kehidupan percintaan mereka, dan saya selalu menjawab: “Kamu harus berubah! Ubah penampilan, ubah pola pikir, ubah sikap, ubah kebiasaan, ubah diri kamu seluruhnya..” Yang terjadi berikutnya sudah hampir bisa ditebak, mereka menjawab: “Saya tidak ingin jadi orang lain, saya ingin jadi diri sendiri..”
Kalimat seperti itu terdengar begitu absurd di telinga saya, karena hanya ada 2 alasan seseorang mengucapkan itu:
  1. dia tidak mengerti konsep tentang diri sendiri yang sesungguhnya,
  2. hanyalah sebuah alasan pembelaan diri belaka, padahal alasan sesungguhnya adalah rasa takut dan tidak nyaman bila harus melakukan sebuah perubahan.
Jangan Lupa Untuk Bercermin
Saya sangat mengerti bahwa sebuah perubahan itu memang tidak nyaman, karena saya dulu juga pernah berada di posisi yang sama. Saya dulu begitu anti memakai kemeja dan sepatu, sangat jaim di depan wanita, terjangkit virus ngarep kronis, dan mengalami kegagalan demi kegagalan. Tapi saya tetap ngotot dengan prinsip "This is me! This is who I am! Ini diri saya apa adanya, dan saya ingin wanita yang mencintai saya apa adanya!"
Waktu itu saya sama sekali tidak mengerti bahwa untuk dicintai wanita apa adanya, saya harus menjadi pria yang MEMANG LAYAK dan BISA dicintai terlebih dahulu. Akibat prinsip "be yourself"yang menyesatkan, saya harus terpuruk begitu lama. Untungnya takdir berkata lain, saya tiba di satu titik di mana saya sadar akan segala kebodohan saya dan MEMUTUSKAN untuk merubah seluruh aspek pada diri saya; mulai dari pola pikir, penampilan, cara berbicara, sampai bahasa tubuh dan pergaulan saya. 
Kenali Diri Anda
Bagi Anda yang masih menganut prinsip “jadi diri sendiri”, maka saya ingin bertanya: “Siapakah diri Anda sebenarnya? Apakah Anda sungguh mengerti dan mengenal diri Anda sendiri?” Bila Anda tahu siapa diri Anda sebenarnya, maka Anda tidak akan mengeluarkan kalimat “Jadi diri sendiri..”
Manusia adalah mahluk pelajar. Anda tidak akan mengerti apapun apabila tidak ada yang mengajarkannya pada Anda. Apa yang Anda ketahui  tentang cinta, tentang pacaran, apa itu persahabatan, kekayaan, agama, dan segala macam hal lainnya, SEMUA itu Anda dapatkan dari sumber lain yang berasa di luar diri Anda!
Dengan kata lain: apapun kepercayaan, pola pikir, kebiasaan, sifat, pembawaan, dan seluruh sikap Anda, SEMUA itu hanyalah PRODUK atau CETAKAN dari budaya, lingkungan sosial, dan pembelajaran Anda. Seandainya Anda tidak lahir di Indonesia, di India misalnya, maka sudah pasti “diri” Anda akan berbeda. Anda kemungkinan besar akan beragama Hindu yang percaya bahwa sapi adalah hewan keramat.
Jadi kalau seluruh “diri” Anda sangat tergantung pada budaya, lingkungan dan informasi yang Anda terima, lalu siapakah diri Anda sesungguhnya? Apakah semua sifat, sikap, dan kebiasaan Anda adalah benar-benar diri Anda? Mengapa Anda bisa bersikap dan jadi pribadi yang berbeda ketika berada dalam situasi yang berbeda? Apakah  kalimat “just be yourself” masih memiliki makna yang berarti?

updaterus.com
SHARE

Author

hai saya farland.seseorang yg sedang memahami dan menikmati dunia blog... I'am Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat penting utk kemajuan blog ini.trimakasih utk kunjungannya...